Pada tirus wajahmu dan kurus tubuhmu semalam
Aku ingin memeluk dirimu
membalutmu dengan kebahagiaan
Hingga wajahmu kembali membulat, tubuhmu menggempal
Tak ada yang lebih kuinginkan darimu
Kecuali engkau membiarkan aku membahagiakanmu
Membahagiakan peri dan malaikat mu
Mengumpulkan kalian dalam cawan kemesraan
Tapi, setiap wajah tirusmu berlalu
Hadirmu tergantikan dengan penghianatan yang berulang
Yang telah mengiris ruas-ruas hatiku dengan sisi pandan berduri
Yang telah mencabik hatiku remah, hingga terbang di mulut camar laut selatan
Dan setiap hadirmu tergantikan
Aku ragu mampukan aku membahagiankamu dalam hati yang kalut berdarah
Dan setiap hatiku kalut berdarahAku ragu mampukah aku hidup tanpa bisa membahagiakanmu
Senin, 10 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar